Dahulu kala :) (bukan dongeng lho..) waktu aku masih kecil, aku dikenal sebagai Bambang Junior, Anak Bambang, dan berbagai sebutan lain yang intinya adalah Eka adalah anak dari Bambang, yang mungkin pada masa itu Bapak saya dikenal oleh banyak orang.. Waktu itu saya agak malu karena saya dipanggil dengan nama Bapak saya. Kesan Pertama MALU
Setelah sedikit dewasa, dipanggil dengan nama orangtua saya, timbul perasaan marah, karena nama orangtua saya dijadikan bahan ejekan dan disebut dengan "semena-mena". Orangtua yang seharusnya dihormati dijadikan mainan seolah-olah tiada arti. Kesan Kedua MARAH
Setelah matang dimasa dewasa, ternyata pembawaan nama orangtua membuat jati diri kita seolah tersembunyi dibalik nama orangtua. Bayang-bayang nama orangtua kita seolah membungkus nama kita, tapi perasaan ini tidak berlangsung lama karena ternyata nama kita lebih sering disebut daripada nama orangtua kita, itu menandakan bahwa Eka akhirnya sudah diakui oleh dunia. Dan menambah fakta bahwa meskipun orangtuaku sudah tua (gak tua2 amat sich :)) tetapi masih juga dikenal orang mungkin karena perilakunya waktu kecil yang masih nakal, berubah menjadi sifat menghargai di masa dewasa orangtua saya ternyata menjadi panutan orang banyak. Kesan Ketiga ternyata BANGGA
Yach.. Orangtua kita ternyata membawa kita kebuanyak perasaan, dari malu kemudian kadang membuat marah tatapi pada akhirnya orangtua kita tetap membuat kita bangga atas keberadaan beliau2 ini. Makasih Mami n Papi.. Bapak Ma Ibu.. Pake lan Make..
Eka Prasetya W is Eka Prasetya W with Father n Mother Bless..
Thanks...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar